Mengapa Mimpi Susah Diingat?
Mungkin sebagian besar dari anda sesekali pernah berpikir mengapa kita susah mengingat mimpi dalam bangun dari tidur.
Sederhananya otak manusia saat tertidur menggunakan lapisan frekuensi otak saat kita tertidur dan bangun dari tidur jelas berbeda.
Sebelum melanjutkan untuk membaca tulisan ini, temukan jawaban lainnya disini!
Hans Berger (1919-1938) Profesor Psikiater asal Jerman, menemukan alat bernama Electroencephalogram (EEG), yaitu sebuah alat yang mampu memvisualisasikan gelombang otak manusia ke dalam bentuk grafik. Penelitian menunjukan bahwa gelombang otak (brainwave) tidak hanya menunjukkan kondisi pikiran dan tubuh seseorang, tetapi dapat juga distimulasi untuk mengubah kondisi mental seseorang.
Menurut Joaquim Filipe dalam bukunya "Agents and Artificial Intelligence", gelombang otak dikategorikan dalam 5 kategori/jenis, yaitu :
1. GAMMA (25 hz - 40 hz)
Gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi dengan kondisi kesadaran penuh.
Misal : sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, sangat panik, histeris, dan ketakutan. Gelombang otak ini cukup berbahaya bagi otak.
2. BETA (12 hz - 25 hz)
Gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang terjaga penuh.
Misal : berpikir, rasional, pemecahan masalah, dan keadaan pikiran. Frekuensi ini biasanya pikiran seseorang dominasi oleh logika. Saat seseorang berada di gelombang ini, otak (kiri) sedang aktif digunakan untuk berpikir, konsentrasi, dan sebagainya sehingga menyebabkan gelombangnya meninggi. gelombang tinggi ini merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan norepinefrin yang menyebabkan cemas, khawatir, marah, dan stress. Akibat buruknya, beberapa gangguan penyakit mudah datang jika kita terlalu aktif di gelombang ini.
3. ALPHA (8 hz - 12 hz)
Gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup atau mulai mengantuk. Alpha adalah pikiran yang paling cocok untuk pemrograman bawah sadar.
Misal : seseorang yang sedang rileks, melamun atau berkhayal gelombang otaknya berada dalam frekuensi ini. Kondisi ini merupakan pintu masuk atau keluarnya potensi dari alam bawah sadar anda. Anak-anak balita selalu berada dalam kondisi alfa. Itu sebabnya mereka mampu menyerap informasi secara cepat. Dalam kondisi gelombang ini, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasa tenang, nyaman dan bahagia. Gelombang alpha akan membuat imunitas tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil, dan kapasitas indra kita meningkat.
4. THETA (4 hz - 8 hz)
Gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami tidur ringan, atau sangat mengantuk.
Misal : saat trance, hypnosis, meditasi dalam, dan khusyu. Perlu diingat,gelombang alpha dan theta adalah gelombang pikiran bawah sadar. Oleh karena itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar, imajinasi, mudah menerima informasi apa adanya. Pancaran frekuensi ini menunjukkan seseorang sedang dalam kondisi mimpi. Dalam kondisi ini, pikiran bisa menjadi sangat kreatif dan inspiratif. Seseorang akan menjadi khusyuk, rileks, pikiran hening dan intuisi pun muncul. Ini semua terjadi karena otak mengeluarkan hormon melatonin, catecholamine dan AVP (Arginine vasopressin).
5. DELTA (0.5 hz – 4 hz)
Gelombang otak yang terjadi pada saat ketika Anda tertidur lelap, tanpa
mimpi. Fase delta ini adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran.
Tubuh Anda melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan
jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur lelap.
Frekuensi
terendah ini muncul saat : seseorang tertidur pulas tanpa mimpi, tidak
sadar, tak bisa merasakan badan, dan tidak berpikir. Di gelombang ini
otak mengeluarkan HGH (Human Growth Hormone/ hormon pertumbuhan) yang
bisa membuat orang awet muda. Bila seseorang tidur dalam keadaan Delta
yang stabil, kualitas tidurnya sangat tinggi. Meski hanya beberapa
menit, ia akan bangun dengan tubuh tetap merasa segar.
- Semoga Sang Pencipta Mengampuni Dosa Kita, Aamiin -